Viral mengenai informasi dugaan peretasan data nasabah BCA di akun sosial media X (sebelumnya Twitter). Informasi ini pertama kali dibagikan oleh akun hacker @bjorkanesiaaa

"@BankBCA kejutan buat bank-bank di Indonesia, kalau mereka tidak tanggap, bank BCA bakal mengalami kebobolan besar. Bank BSI dan BCA jadi incaran kelompok ransomware, dan mungkin mereka akan mengincar semua bank di Indonesia, tapi entahlah, cuma coba tebak aja, hahahaha. lol," tulis akun X @bjorkanesiaaa

PT Bank Central Asia (BCA) akhirnya buka suara menganggapi informasi di media sosial yang mengklaim adanya peretasan data nasabah BCA yang tersebar.

EVP Corporate Communication & Social Responsibility, Hera F. Haryn menegaskan bahwa informasi peretasan data nasabah tersebut tidak benar adanya.

"Kami sampaikan bahwa informasi tersebut TIDAK BENAR. Saat ini, kami memastikan bahwa data nasabah tetap aman," ujar Hera saat di konfirmasi, Kamis, (6/2).

BCA mengimbau nasabah setia untuk selalu berhati-hati terhadap oknum yang mengatasnamakan BCA dan berbagai modus penipuan yang bertujuan untuk mengetahui data nasabah.
Jaga Data Pribadi

Selain itu, nasabah juga diimbau untuk tidak bagikan data pribadi perbankan yang bersifat rahasia seperti BCA ID, password, One Time Password (OTP), dan Personal Identification Number (PIN), kepada siapapun. Nasabah juga diharapkan mengubah PIN dan password secara berkala.

Di samping itu, BCA senantiasa melakukan pengamanan data dengan menerapkan strategi dan standar keamanan berlapis serta mitigasi risiko yang diperlukan untuk menjaga keamanan data dan transaksi digital nasabah.

Untuk informasi lebih lanjut, dapat menghubungi contact center HaloBCA melalui 1500888 dan aplikasi Halo BCA, WA Bank BCA 0811 1500 998, twitter @HaloBCA, webchat www.bca.co.id, atau e-mail melalui halobca@bca.co.id.